Oleh dr. Erika Widianingsih Nanuru
Hernia inguinalis atau yang biasanya disebut dengan turun berok di selangkangan merupakan penonjolan suatu organ atau jaringan melalui kecacatan pada dinding sekitar. Pada tahun 2018, angka kejadian hernia inguinalis atau hernia pada selangkangan menduduki peringkat ke 14 di Indonesia dengan jumlah sebanyak 210.875 pasien. Insiden hernia inguinalis ini meningkat dengan bertambahnya usia hingga 20%. Pada kasus hernia, 75% adalah hernia inguinalis dan sekitar 80% hernia inguinalis ini terjadi pada laki-laki.
Apakah anda tau penyebab hernia ?
Normalnya, terdapat 3 mekanisme yang mencegah terjadinya herniainguinalis, yaitu :
- Kanalis inguinaluis yang berjalan miring
- Struktur otot oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi
- Fascia transversalis kuat yang menutup trigonum Hesselbach Gangguan pada mekanisme di atas dapat menyebabkan terjadinya hernia
Apa anda tau tanda dan gejala dari hernia ?
Tanda dan gejala yang dapat muncul pada hernia adalah :
- Muncul benjolan di selangkanganyang bisa hilang timbul
- Benjolan bisa hilang timbul atau menetap
- Benjolan muncul saat mengejan, berdiri, batuk
- Benjolan hilang saat berbaring
Bagaimana cara mendiagnosis hernia inguinalis?
Untuk mendiagnosa hernia inguinalis, selain dari pemeriksaan fisik pada benjolan dan anamnesis pertanyaan mengenai keluhan yang dialami, pada hernia dapat juga dilakukan pemeriksaan diagnosis lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan kemungkinan lainnya, dengan cara :
- USG (ultrasound)
- CT Scan
- MRI
Apa yang akan dilakukan jika terdapat hernia?
Penatalaksanaan awal dari hernia adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter jika anda mulai mendeteksi adanya benjolan. Tatalaksana dari hernia tergantung dari jenis hernia tersebut, tetapi tindakan yang dapat dilakukan antara lain :
- Reposisi : reposisi dilakukan dengan menggunakan tangan, dengan mengembalikan posisi dari benjolan ke tempat semula
- Herniotomi : dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya dengan cara dibuka, tatalaksana ini dilakukan di ruang operasi
- Hernioplasti : mengecilkan anulus inguinalis dan memperkuat dinding, tatalaksana ini dilakukan di ruang operasi
Apa yang dapat terjadi jika hernia tidak ditangani?
Terdapat beberapa hal yang dapat terjadi atau komplikasi yang muncul jika hernia tidak segera ditangani, yaitu :
- Hernia inkaserata : hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia inkaserata yang bisa menimbulkan gejala obstruksi usus
- Rekuren hernia : Hernia bisa muncul kembali meskipun telah dilakukan operasi
- Nekrosis : nekrosis atau jaringan menjadi mati disebabkan karena hernia tercekik oleh cincin hernia
- Nyeri : nyeri ini bisa muncul akut dan kronis dan dapat terjadi karena ada kerusakan atau terjebaknya saraf secara langsung, biasanya bisa muncul di awal atau di akhir dan munculnya terlokalisasi, tajam dan dapat muncul sensasi seperti terbakar atau robek
- Cedera tali pusat dan testis : terjadi karena hasil dari iskemi pada orkitis atau atrofi testicular, muncul sekitar 1 minggu setelah operasi perbaikan hernia inguinalis
- Komplikasi laparoskopi : komplikasi pada laparoskopi dapat muncul sebagai retensi urin, ileus paralitik, cedera visceral, cedera vascular, obstruksi usus, pneumothoraks
DAFTAR PUSTAKA
Brunicardi F, & A.D.K., & B.T.R., & D.D.L., & K.L.S., & H.J.G., & M.J.B., & P.R.E. (Eds., 2015.
Schwartz’s Principles of Surgery 10th Edition, Schwartz’s PRINCIPLES OF SURGERY. https://doi.org/10.33029/978-5-9704-8033-5-pss1-2023-1-784
Jensen, K.K., Henriksen, N.A., Jorgensen, L.N., 2017. Inguinal Hernia Epidemiology, in: Textbook of Hernia. https://doi.org/10.1007/978-3-319-43045-4_4
Merry, F.A., Virgiandhy, I.G.N., Arif, W., 2018. Hubungan antara Usia dan Hernia Inguinalis di RSUD dr . Soedarso Pontianak. Jurnal Cerebellum 4.
Sjamsuhidajat, Jong, D., 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah 4th ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Townsend, C., Beauchamp, R., Evers, B., Mattox, K., 2016. Sabiston Textbook of Surgery 20th
Edition. J Chem Inf Model 01.
Weigelt, J.A., 2001. Surgical Treatment: Evidence-Based and Problem Oriented,. The Journal of Trauma: Injury, Infection, and Critical Care 51. https://doi.org/10.1097/00005373- 200111000-00029